BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Resistensi Terinduksi Sebuah Strategi Pengendalian OPT untuk Pertanian Berkelanjutan

Diposting     Selasa, 27 Desember 2022 03:12 pm    Oleh    Admin Balai Pontianak



Oleh: Anastastia RH (POPT Ahli Pertama)

Pertanian Indonesia dewasa ini menghadapi dua masalah besar yaitu pada satu sisi pertanian harus mencapai produksi optimum untuk memenuhi kebutuhan pangan dan menjadikan bangsa Indonesia memiliki kedaulatan pangan. Sisi lainnya, pertanian merupakan suatu komoditas perdagangan yang harus memiliki daya saing agar mampu berkompetisi dengan produk pettanian dari negara lain dalam persaingan pasar bebas. Untuk mencapai tujuan produksi optimum dan sebagai perdagangan bebas, pertanian Indonesia dihadapkan pada kendala yang sama yaitu gangguan dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Rata-rata kehilangan hasil dari produk pertanian berkisar antara 50-80% dengan rincian, kehilangan hasil akibat gulma 34%, serangan hama 18%, serangan patogen 16%, dan penanganan pasca panen 10% setiap tahunnya (Oerke, 2006 ; Pinstrup‐Andersen, 2001).

Baca artikel selengkapnya di sini>>>


Bagikan Artikel Ini